Senin, 06 Agustus 2012

7.2 UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK


MODUL BAHASA INDONESIA
KELAS XI / SEMESTER 1
Standar Kompetensi   : Membaca
7.         : Memahami Berbagai Hikayat , Novel Indonesia, Atau Novel Terjemahan.
Kompetensi Dasar :
7.2      Menganalisis Unsur- Unsur Instrinsik  dan Ekstrinsik  Novel   Indonesia /Terjemahan
Indikator: Siswa Mampu
·          Menceritakan isi novel
·         Menemukan / mengidentifikasi unsur instrinsik dan ekstrinsik dalam  novel ( novel Indonesia dan  novel terjemahan )
·         Menganalisis  unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik  novel  Indonesia dengan  novel terjemahan
·         Mengaitkan  nilai –nilai yang ada dalam  novel dengan kehidupan sehari-hari (pengayaan)
Karakter Budaya Bangsa yang Diharapkan:
·         Gemar membaca, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu
Petunjuk Belajar:
·         Bacalah  kutipan  novel terjemahan “ Sang  Alkemis “ . Karya Paulo Coelho dan kutipan nove   Indonesia “ Layar Terkembang “ karya Sutan  Takdir  Alisyahbana. !
·         Diskusikan hasil pekerjaan anda dengan teman , dan bahaslah secara klasikal di kelas !
Materi Pembelajaran:
1.      Unsur Instrinsik  , yaitu unsur yang membangun cerita dari dalam , seperti:
a.Tema / Dasar Cerita: pokok permasalahan yang  mendominasi suatu karya sastra. Permasalahan yang  merupakan titik tolak pengarang dalam  menyusun cerita  , sekaligus merupakan  permasalahan  yang ingin dipecahkan  pengarang dengan karyanya itu.
b. Alur / Plot : jalinan  peristiwa atau  jalan cerita yang disusun berdasarkan  hukum  sebab akibat.
v  Alur berdasarkan tahapan  biasanya terdiri atas 5 bagian , yaitu :
            1). Pendahuluan/ Pemaparan: bagian cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita.
            2) Konflik/ Penggawatan : bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam  cerita terlibat konflik. Konflik tersebut dapat terjadi antartokoh , antara tokoh dengan masyarakat sekitarnya atau antara tokoh dengan hati nuraninya sendiri.
            3)Klimaks/ Puncak Masalah :bagian yang melukiskan peristiwa mencapai puncaknya. Bagian ini dapat merupakan bertemunya dua tokoh yang sebelunnya saling mencari, atau dapat berupa terjadinya “ perkelahian “ antara dua tokoh yang sebelumnya  digambarkan saling mengancam.
            4) Antiklimaks/ Masalah Mulai Menurun : masalah yang menimpa para tokoh mulai reda.
            5) Penyelesaian : bagian cerita tempat pengarang memberikan pemecahan dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam cerita atau bagian –bagian sebelumnya.
v  Alur berdasarkan susunananya ( dilihat dari cara menyusun bagian –bagian cerita ).

1)Alur Lurus / Progresif apabila cerita tersebut  disusun mulai kejadian awal diteruskan dengan kejadian –kejadian berikutnya dan berakhir pada pemecahan permasalahan.

2)Alur Mundur/ Sorot Balik/ Flasback : suatu cerita disusun dari bagian akhir dan bergerak  menuju titik awal cerita.

3)Alur Gabungan : sebagian ceritanya menggunakan alur lurus dan sebagian lagi menggunakan alur sorot balik. Tetapi keduanya dijalin dalam satu kesatuan yang padu sehingga  tidak menimbulkan kesan adanya dua buah cerita atau peristiwa yang terpisah baik waktu maupun tempat kejadiaannya.

v  Alur menurut jenisnya
1)      Alur Rapat : apabila dalam cerita tersebut hanya terdapat alur atau perkembangan cerita yang hanya terpusat pada suatu tokoh.

2)      Alur Renggang: apabila dalam cerita  tersebut , selain ada perkembangan cerita yang berkisar pada tokoh utama , ada pula perkembangan cerita tokoh-tokoh lain .
c 1..Penokohan dan Perwatakan
Penokohan : adalah bagaimana pengarang menampilkan  tokoh-tokoh  dalam  cerita  sehingga dapat diketahui  karakter atau sifat para tokoh  itu . Melalui dialog antar tokoh , tanggapan tokoh  lain  terhadap  tokoh  utama, atau pikiran –pikiran tokohnya , dapat diketahui karakter tokoh-tokohnya, misalnya bersifat baik , jahat, atau bertanggung  jawab .
Jenis Penokohan :
·         Tokoh utama dan tokoh tambahan /figuran
·         Tokoh protagonis dan tokoh antagonis, tritagonis
·         Tokoh sederhana  ( hanya memiliki  satu  kepribadian tertentu ) dan tokoh bulat  ( memiliki beberapa kepribadian, kompleks )
c. 2 Perwatakan ,adalah karakter atau sifat batin yang mempengaruhi  segenap pikiran dan tingkah  laku  tokoh dalam cerita.
Pengarang menggambarkan  watak tokoh,  antara lain melalui ;
·         Penjelasan  langsung dari pengarang ( tertulis ) bahwa tokohnya berwatak baik, sadis, dengki, licik, kikir, cerewet, sombong , bijaksana, rapi , dan lain-lain.
·         Cara Tidak Langsung / Dramatik,yaitu menyimpulkan  watak  tokoh berdasarkan dialog  antar tokoh, kebiasaan sehari- hari  tokoh., komentar tokoh lain  terhadap tokoh utama.misalnya : * melukiskan cara bepakaian, cara bicara, kondisi kamar tokoh, dari sinilah dapat diketahui watak tokoh.
·         Cara Langsung /Analitik : apabila pengarang langsung menguraikan  atau menggambarkan keadaan fisik tokoh ; misalnya dikatakan bahwa tokoh ceritanya cantik, tampan atau jelek , , kulinya hitam, bibirnya tebal, rambutnya gondrong, dll.
·         Tanggapan  atau  reaksi dari tokoh  lain  terhadap  tokoh  utama
·         Pikiran-pikiran dalam hati tokoh
Cotoh : Jantungku berdegup keras saat  kulihat  bayangan  orang melintas dibelakangku, jangan –jangan dia  tahu apa  yang telah  aku lakukan , saat mengambil perhiasan milik majikanku

·         Lingkungan di sekitar tokoh atau penampilan tokoh ( rapi, bersih ,jorok, dll )
·         Tingkah laku, tindakan tokoh, atau  reaksi  tokoh terhadap suatu masalah

d..Sudut Pandang /Point Of View, cara pengarang menempatkan dirinya  dalam  cerita yang ditulisnya, apakah pengarang menjadi  tokoh  utama? Atau pengarang sebagai pengamat ? Atau  pengarang sebai penonton saja karena tokoh cerita orang lain ? Sudut pandang dibagi  dua (2) , yaitu orang pertama dan orang keiga
              1).. Sudut pandang orang pertama.
·         Pengarang sebagai tokoh utama ( autobiografi , cerita rekaan dimana pengarangnya sendiri yang menjadi tokoh utama ) contoh :

Dari sebuah kantung di dalam keranjang besarnya , Wak Katok mengeluarkan daun ramuan-ramuan. Mereka membersihkan luka-luka Pak Balam dengan air panas dan Wak Katok menutup luka besar di betis dengan ramuan daun-daun yang kemudian mereka membungkus  dengan sobekan kain sarung pak balam. Wak katok merebus  ramuan obat-obatan sambil membaca  mantera-mantera , dan setelah air mendidih , air obat dituangkan ke dalam  mangkok dari  batok kelapa. Setelah air agak dingin , Wak Katok meminumkannya kepada Pak Balam sedikit demi sedikit.         ( Harimau-Harimau , Muchtar Lubis )

·         Pengarang sebagai pengamat.(  pengarang ada dalam cerita ,tapi tidak terlibat langsung ,hanya sebagai pengamat, kata ganti yang biasa digunakan saya, aku atau disebut akuan ) contoh :orang pertama sebagai pengamat
Tak lama kemudian Wak Katok menyusul aku , dan kami berangkat ke tempat persembunyian.aku tak pernah menanyakan kepada Wak Katok apa yang terjadi. Wak Katok kembali ke pondok dan membunuh Sarip dan melempar sarip ke sumur. Ini aku ketahui kemudian  setelah pemberontakan dikalahkan oleh Belanda. Tetapi aku tak pernah membicarakannya dengan Wak Katok. Sejak hari itu hingga saai ini, barulah kini aku menceritakan hal  ini.
2)..Sudut pandang orang ketiga( kata ganti ia, dia   mereka,nama orang, diaan )
·         Orang  ke-3 serba tahu/ serba hadir, ( yang menjadi tokoh cerita orang lain ) yaitu pelaku utama cerita tersebut orang lain, tetapi pengarang serbatahu apa yang akan dilakukan atau bahkan apa yang ada dalam  pikiran pelaku cerita,  .( melaporkan semua tindak tanduk yang sangat pribadi dari  si pelaku )
Contoh 1:
            Pak Balam  menutup  matanya kembali , dan dia terbaring demikian , letih telah  berbicara begitu banyak.
            Mereka duduk mengelilinginya dengan pikiran masing-masing . Cerita Pak Balam  menimbulkan kesan yang dasyat sekali dalam hati mereka. Mereka ingin dapat selamat sampai ke kampung , meninggalkan hutan dengan harimau  maut jauh-jauh di belakang. Akan tetapi, mengakui dosa-dosa di depan kawan  semua.   ( Harimau-Harimau, Muchtar Lubis )
Contoh 2
            Apa yang dilakukan Maria kini ? Tanya Sadeli  pada dirinya sendiri. Dan Sadeli tak tahu, bahwa Maria sedang terbaring di tempat tidurnya, air mata mengalir membasahi pipinya, membasahi bantalnya, teringat apa yang pernah terjadi antara dia dengan Sadeli. ( Maut dan Cinta, 1977 : 245-6)

·         Orang ke-3 terarah /peninjau,( terpusat pada satu karakter ) yaitu pengarang tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam peristiwa  yang terjadi dalam cerita tersebut. Pengarang di sini dapat diibaratkan sebagai dalang .( menjadi pengamat yang  terfokus kepada tokoh tertentu )
Contoh :
            Di tepi kampung, tiga orang anak laki-laki sedang bersusah  payah mencabut sebatang sigkong. Namun ketiganya masih terlampau lemah untuk mengalahkan cengkeraman akar ketela yang terpendam dalam tanah kapur. Kering dan membatu. Mereka terengah-engah , namun batang singkong itu tetap tegak di tengahnya . Ketiganya hampir putus asa seandainya salah seorang anak di antara mereka tidak menemukan akal.
            “ Cari sebatang cungkil” kata Rasus kepada dua temannya. “ tanpa cungkil mustahil kita dapat mencabut singkong sialan . “
( Ronggeng Dukuh Paruk,Ahmat Tohari )
e.Setting / Latar adalah  pelukisan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa.
f..Gaya bahasa pengarang, gaya bahasa atau  majas yang digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita, misal dengan majas repetisi (mengulang), metafora ( perbandingan ), hiperbola ( berlebihan ) personifikasi ( pengorangan ), dan lain –lain

g.Amanat cerita , pesan yang disampaikan  pengarang  melalui isi cerita yang    dikarangnya
Contoh : “ Akuilah dosa- dosamu wak katok, dan sujud kehadiran tuhan , mintalah ampun kepada tuhan yang maha penyayang dan maha pengampun, akuilah dosa-dosamu, supaya kalian selamat dari rimba ini.
Amanat yang terkandung dalam kutipan cerita tersebut adalah  “ bertaubatlah dan minta ampunan atas dosa yang telah diperbuat, pasti tuhan akan mengampuninya, dan hidupmu akan selamat “
2.. Unsur Ekstrisik  (unsur pembangun karya sastra prosa dari luar )
a.. Sejarah pengarang, biasanya sejarah pengarang berpengaruh pada cerita yang dibuatnya
b..Situasi dan kondisi,  secara langsung atau  tidak langsung berpengaruh pada hasil karya
c.Nilai-nilai dalam cerita
Dalam  sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai  yang disisipkan  oleh  pengarang.  Nilai-nilai itu antara lain :
·         Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau budi pekerti baik buruk
·         Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –norma dalam kehidupan masyarakat( misalnya, saling memberi, menolong, dan tenggang rasa )
·         Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia ( misalnya adat  istiadat ,kesenian, kepercayaan, upacara adat )
·         Nilai Estetika , yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur, tema )
Tugas dan Langkah Kegiatan
Analisislah  novel  Layar  Terkembang  karya Sutan Takdir Alisyahbana berdasarkan unsur instrinsik dan unsur ekastrisik !

b. Unsur ekstrisik  (unsur pembangun karya sastra prosa dari luar )
1. Sejarah pengarang, biasanya sejarah pengarang berpengaruh pada cerita yang dibuatnya
2.Situasi dan kondisi,  secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada hasil karya
3.Nilai-nilai dalam cerita
Dalam  sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai  yang disisipkan  oleh  pengarang.  Nilai-nilai itu antara lain :
·         Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau budi pekerti baik buruk
·         Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –norma dalam kehidupan masyarakat( misalnya, saling memberi, menolong, dan tenggang rasa )
·         Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia ( misalnya adat  istiadat ,kesenian, kepercayaan, upacara adat )
·         Nilai Estetika , yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur, tema )

Tugas dan Langkah Kegiatan
Analisislah  novel  Layar  Terkembang  karya Sutan Takdir Alisyahbana berdasarkan unsur instrinsik dan unsur ekastrisik !
1.Pengetahuan / Kognitif
No.
Hal yang dinilai
Kisaran skor
Perolehan skor
1
Unsur –unsur instrinsik
0-50

2
Unsur-unsur ekstrinsik
0-50


Jumlah
100


           jumlah perolehan skor         ……..
Nila   ------------------------------    = --------- x 100% =…….
          Skor maksimal                         100
2.Sikap / Afektif
Pengamatan Sewaktu Berdiskusi
No.
Hal yang dinilai
Kisaran Skor
Perolehan skor

1
Partisipasi dalam diskusi
0-10


2
Kemampuan menghargai pendapat teman
0-10


3
Keseriusan mengerjakan tugas
0-10



Jumlah
30


           jumlah perolehan skor         ……..
Nila   ------------------------------    = --------- x 100% =…….
          Skor maksimal                         30
Paraf dan Nama Pemeriksa
Paraf dan Nama Guru
Paraf dan nama Orangtua



Pengayaan :1  Bentuk Kelompok Dengan Anggota 5 Orang

2.      Bacalah sebuah novel indonesia dan sebuah novel terjemahan!
3.      Ringkaslah kedua novel tersebut
4.      Tentukan unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik  kedua novel tersebut !
5.      Bandingkan isi kedua novel tersebut dengan kehidupan sehari –hari
6.      Presentasikan hasil pekerjaan kelompok kalian , dan komentarilah pekerjaan kelompok lain 1